Bromocriptine
Bromocriptine adalah obat yang digunakan untuk mengurangi produksi ASI karena alasan medis tertentu. Obat ini juga berguna untuk mengatasi sejumlah kondisi, seperti kemandulan, galaktorea (keluarnya ASI dari puting yang tidak terkait produksi susu normal saat menyusui), dan gangguan menstruasi (misalnya amenorrhea) yang disebabkan kadar prolaktin berada di atas normal.
Bromocriptine bekerja dengan cara menekan produksi hormon prolaktin. Pemberian bromocriptine dalam jangka panjang dapat menangani prolaktinoma, yaitu tumor jinak di kelenjar hipofisis (pituitari).
Merek dagang: Cripsa
Tentang Bromocriptine
Golongan | Hormon sintetis |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mencegah atau mengurangi produksi ASI karena alasan medis tertentu dan menangani kemandulan, galaktorea, gangguan menstruasi, dan prolaktinoma. |
Dikonsumsi oleh | Anak usia 7 tahun hingga dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Bromocriptine dapat menghambat dan mengurangi produksi ASI, sehingga tidak disarankan untuk ibu yang memilih untuk menyusui bayi. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan:
- Harap berhati-hati dalam menggunakan bromocriptine bila memiliki gangguan pembuluh darah, penyakit jantung, penyakit hati, porfiria, gangguan mental, dan tekanan darah tinggi (hipertensi), atau pernah mengalami preeklamsia.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
- Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin selama menjalani pengobatan dengan bromocriptine, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk dan sakit kepala.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi bromocriptine, segera temui dokter.
Dosis Bromocriptine
Kondisi | Dosis |
---|---|
Kemandulan dan galaktorea | Dosis awal adalah 1-1,25 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2-2,5 mg setelah 2-3 hari. Dosis maksimal adalah 30 mg per hari. |
Prolaktinoma | Dewasa: Dosis awal adalah 1-1,25 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 30 mg per hari. Anak-anak usia 7-18 tahun: Dosis awal adalah 1 mg, 2-3 kali sehari, setelah itu dosis dapat ditingkatkan sesuai kondisi. Bagi anak usia 7-12 tahun, dosis maksimal adalah 5 mg per hari. Sedangkan bagi anak usia di atas 12 tahun, dosis maksimal adalah 20 mg per hari. |
Menghambat atau mencegah produksi ASI | 2,5 mg per hari selama 2-3 hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2,5 mg, 2 kali sehari, selama 14 hari. |
Interaksi Obat
Beberapa obat berpotensi menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan bromocriptine, di antaranya:
- Ergotamin - menyebabkan efek samping serius.
- Domperidone dan metoclopramide - menurunkan efek bromocriptine.
- Erythromycin dan antibiotik makrolid - meningkatkan kadar bromocriptine dalam darah.
- Levodopa - meningkatkan efek samping.
Efek Samping dan Bahaya Bromocriptine
Beberapa efek samping serius bisa saja terjadi saat mengonsumsi bromocriptine untuk menghentikan produksi ASI setelah melahirkan atau keguguran. Di antaranya adalah kejang, stroke, serangan jantung, bahkan kematian.
0 Comments:
Post a Comment