Diazepam
Diazepam dapat memengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek penenang. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, serta digunakan sebagai obat bius sebelum operasi.
Merek dagang: Prozepam, Valdimex, Trazep, Valisanbe
Tentang Diazepam
Golongan | Benzodiazepine |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Gangguan kecemasan Insomnia Melemaskan otot kejang Kejang karena epilepsi atau kejang demam Gejala putus alkohol Anestesi |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. |
Bentuk obat | Tablet, sirop, suntik, supositorial rektal (lewat dubur) |
Nama lain | Valium |
Dosis Diazepam
Tujuan | Dosis |
---|---|
Meredakan kecemasan | Anak: 1-2,5 mg/hari. Dosis dapat dinaikkan secara perlahan jika diperlukan. Dewasa: 2 mg tiga kali sehari. Dosis maksimal adalah 30 mg/hari. |
Mengatasi kejang otot atau myasthenia gravis | Anak: 2-40 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter. Dewasa: 2-15 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan hingga 60 mg/hari, khususnya bagi penderita kondisi parah seperti celebral palsy. |
Mengatasi kejang-kejang | Dewasa: 2-60 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter. |
Mengobati gejala putus alkohol akut | Dewasa: 5-20 mg setiap 2-4 jam sekali. Dosis dapat dinaikkan atau dikurangi sesuai anjuran dokter. |
Mengobati insomnia | Anak: 1-2,5 mg tiga sampai empat kali sehari. Dosis dapat dinaikkan sesuai keperluan. Dewasa: 5-15 mg sebelum tidur. |
Sebagai anestesi pra-operasi | Anak: 0,1-0,2 mg/kg. Dewasa: 0,1-0,2 mg/kg. |
Bagi lansia, dosis akan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan penyakit yang dialami. Umumnya, dosis untuk mereka adalah setengah dari dosis orang dewasa.
Untuk diazepam dalam bentuk suntik atau supositoria rektal, dokter akan menyesuaikannya dengan kondisi pasien di rumah sakit.
Efek Samping dan Bahaya Diazepam
- Mengantuk atau pusing.
- Lemas.
- Gangguan fungsi koordinasi atau keseimbangan.
- Penglihatan kabur.
- Sakit kepala.
- Mudah lupa dan merasa bingung.
- Bersikap agresif.
Jika terjadi efek samping secara berkepanjangan mengalami efek samping yang parah setelah menggunakan diazepam, seperti reaksi alergi, gejala infeksi, berhalusinasi, kesulitan berbicara atau menggerakan tubuh, tubuh menguning atau kesulitan berkemih, segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat agar cepat ditangani. Jangan mengonsumsi diazepam lebih dari yang dianjurkan karena overdosis yang ditimbulkannya dapat berakibat fatal.
0 Comments:
Post a Comment